Sunday, June 16, 2013

Demo Buruh Dipenuhi Mahasiswa?



Mahasiswa di Yogya Ikutan Demo Buruh; nasional.news.viva.co.id


1 Mei, merupakan tanggal dimana para buruh sedunia mengaspirasikan suara mereka secara masal. May Day, adalah nama penggunaan secara universal untuk menjelaskannya. Para buruh biasanya menyuarakan hak mereka dengan cara berdemonstrasi ataupun dengan menulis petisi keinginan mereka, tetapi, mengapa para mahasiswa juga turut ikut serta dalam demonstrasi buruh?

Aneh tapi nyata, demonstrasi para buruh sering dipadati oleh mahasiswa, khusunya di Indonesia. Jika dilihat secara fakta, pengadaan hari buruh adalah untuk para buruh memperjuangkan hak mereka, serta mengajukan kebijakan untuk kesejahteraan mereka yang layak. Tetapi para mahasiswa justru sering mengikuti kelompok buruh, membuat keramaian lebih, mengikuti pengajuan orasi dan terkadang menimbulkan amarah juga kontroversi di antara buruh. Mahasiswa yang tidak mengetahui betul apa keinginan, masalah inti ataupun hak yang semestinya diterima para buruh, akhirnya melakukan orasi secara “buta” yang tentu mengacaukan maksud inti dari May Day itu sendiri. Citra dari seorang mahasiswa yang dikenal sebagai penerus bangsa dan kaum elit pengetahuan, hancur hanya karena beberapa mahasiswa yang tidak bertanggung jawab itu. Lalu, apa gambaran citra bangsa Indonesia jika kaum muda melakukan hal seperti ini? 

Sebagai seorang mahasiswa, menyuarakan aspirasi merupakan hal yang wajar, tetapi jika dilakukan di tempat dan waktu yang tepat. Mahasiswa bagaikan emas yang sedang dalam proses ukiran mahalnya pendidikan, jika emas tersebut rusak dalam ukiran, maka harga pun akan jatuh. Jika pendidikan yang didapat malah diproyeksi dalam hal yang bertentangan, maka citra juga kehidupan di masa depan pun akan hancur bagi mahasiswa itu sendiri. Jika May Day dipergunakan dengan semestinya tanpa campur tangan mahasiswa, semua akan berjalan lancar kan? Semoga saja... 


By:
Kirti Parkash
[pemenang lomba Short Essay Young&Loud]

No comments:

Post a Comment