Sunday, April 28, 2013

"Banjir lagi, Banjir Lagi!"

"Banjir! Banjir! 
Sedikit hujan air menggenang. 
Sedikit hujan eh, malah banjir! Bisa telat nih!"

Kadang memang membuat kita bete. Kadang pun kita suka ngedumel, mengomel, ataupun menyalahi sampah yang memang bukan rahasia lagi menjadi penyebab terjadinya banjir, misalnya di Jakarta. Lambat laun pun semua menyalahkan pemerintah untuk menagih

Sunday, April 21, 2013

Ibu Kartini untuk Wanita Indonesia

 
Tak asing lagi pastinya masyarakat muda Indonesia dengan nama Raden Adjeng Kartini. Mungkin sebagian mengenal sebagai pahlawan nasional Indonesia, sebagian lagi mungkin mengenal sebagai putri Indonesia yang harum namanya. Tapi tidak bisa dilupakan juga bahwa dialah yang memegang peran besar dalam kebangkitan para perempuan pribumi.

Sunday, April 14, 2013

Nyaman Bersama di Angkutan Umum


Angkutan umum. Tidak asing lagi bagi kita dua kata tersebut. Setiap hari kita semua beraktivitas menggunakan transportasi tersebut, untuk berangkat sekolah, kuliah, bekerja ataupun pulang dari kegiatan tersebut. Namun, jarang disadari banyak terjadi perilaku yang kurang baik dalam berangkutan umum ini.

Monday, April 8, 2013

Antara Mimpi, Anak Jalanan, dan Satpol PP

"Hidupku dulunya seorang pengamen
Pulang malam selalu membawa recehan
Mengejar cita-cita paling mulia
Membantu keluarga di rumah"

Lantunan lagu Tegar yang berjudul "Aku yang Dulu" tak ayal cukup sering dinyanyikan oleh para pengamen muda yang berusaha mencari uang di tempat-tempat umum. Walau dengan lirik "hidupku dulunya seorang pengamen" yang tidak begitu mendukung dengan keadaan mereka yang sekarang masih sama seperti liriknya.

Mungkin juga sudah banyak terdengar di telinga kita

Friday, April 5, 2013

Dilema Anak Jalanan dan Jalan Kehidupannya


Jumat sore kemarin keadaan jalanan tak begitu padat, mungkin karena saya bergegas pulang sebelum pukul 04.00 sore. Ditengah perjalanan saya menuju rumah, saya melewati senuah perempatan jalan. Sambil menunggu lampu merah, saya memandangi beberapa orang yang tengah duduk di pembatas jalanan itu. Ada seorang ibu-ibu yang tengah duduk bersama anaknya, beberapa anak kecil, juga anak-anak punk. Dua anak kecil itu mendekati mobil saya, satu anak perempuan berumur 10 tahun-an dan satu lagi anak laki-laki berumur 5 tahun-an. Anak laki-laki itu menyanyikan lagu sambil bertepuk tangan sedangkan anak perempuan itu bernyanyi sambil menepuk kecrekannya. Saya memandangi mereka, mengambil uang Rp 2000,- tetapi ketika saya akan memberikan uang tersebut saya ingat sesuatu. Bukan masalah hal berapa jumlah uang yang akan saya berikan, bukan juga masalah pemerintah yang mulai melarang para pengendara kendaraan untuk memberikan uang kepada pengemis. Saya masih bimbang untuk memberikannya atau tidak. Akankah saya memberikan uang itu?

Tuesday, April 2, 2013

Media Sosial dan Perubahannya

Media  sosial  memiliki peran yang cukup besar dalam mendorong terjadinya inisiasi perubahan sosial di masyarakat.  Sekarang ini media sosial mudah diakses oleh banyak orang dimana saja dan kapan saja. Apalagi media sosial membuat segala komunikasi menjadi semakin mudah, masyarakat juga bisa mengetahui apa yang terjadi di masyarakat.
Topik atau isu yang sedang up to date  dan in sekarang ini yang digembar-gemborkan di media sosial bisa membawa suatu perubahan. Bahkan, hal real yang kita lakukan berdasarkan media sosial bisa menjadi suatu trend anak muda masa kini. Ditambah orang-orang ingin mendapatkan eksistensi di dunia maya.
Dengan adanya fakta orang-orang mudah mengakses media sosial dijadikan suatu kesempatan gerakan-gerakan sosial untuk mempromosikan dirinya melalui media sosial, sehingga bisa menjangkau target yang lebih luas.  Di Indonesia  sendiri sudah ada gerakan-gerakan sosial di media sosial baik yangkecil maupun yang besar.

Adapun beberapa faktor yang dapat menjadi kunci penting dalam mentransformasikan informasi yang ada menjadi aksi, antaralain: 
  • Keunikan, tema dari gerakan sosial tersebut belum pernah ada tetapi kejadian atau isunya nyata di masyarakat sehingga orang-orang menjadi tertarik mengikuti gerakan itu di media sosial. 
  • Dinamis, selalu berkembang dan mengikuti perkembangan zaman, juga sensitif. Lebih berisfat timeless, hingga bila dibicarakan masih hangat untuk dibahas. 
  • Current issues, membahas mengenai isu-isu terkini yang terjadi di masyarakat, sehingga masyarakat lebih aware  terhadap isu tersebut
  •  Komunitas, dimana orang-orang memiliki kesamaan dan kesukaan dalam suatu hal, sehingga mudah membentuk engagement untuk melakukan suatu aksi nyata. 

Ini dia beberapa contoh kasus bagaimana peran media sosial dapat menjadi pemicu aksi perubahan di indonesia, salah satunya di Yogyakarta saat ada musibah meletusnya Gunung Merapi, yakni @jalinmerapi (Jalin Merapi - Jaringan Informasi Lingkar Merapi). Waktu ada peristiwa erupsi pada beberapa saat lalu, ketika ribuan pengungsi korban bencana membutuhkan makanan, mereka melakukan penyebaran pesan melalui twitter. Pesan tersebar secara cepat, sehingga mendapatkan reaksi dari banyak pihak yang peduli akan bencana tersebut dan bala bantuan makanan terkirim segera. 

Selain @jalinmerapi, ada juga gerakan “ODHA Berhak Sehat”. Gerakan yang dimulai dari media sosial ini menyuarakan bahwa penderita penyakit HIV/AIDS memiliki hak untuk hidup seperti layaknya orang sehat. Gerakan ini mengedukasi masyarakat lewat twitter dan facebook untuk lebih sadar bahwa penderita penyakit tersebut sama dengan orang sehat, namun bedanya mereka memiliki virus HIV AIDS.


Oke Youngsters, jangan lupa follow up kita ya:
Like juga di facebook kita:


See you :)